[KP Pertamina Minggu 1]
Sebelumnya, perkenalkan dahulu kami (Maga, Miun, Abram, dan
Sandro) sedang melaksanakan KP di pertamina Semarang dari Juni sampai Juli
nanti. Semoga cerita ini bisa memotivasi kalian semua.
Hari 1 (1 Juni 2015)
Awalnya TS tidak tahu dimanakah Pertamina Semarang itu
bahkan TS tidak tahu juga sepedestrian apakah Semarang itu, ibaratnya mah kalo
di GTA Semarang tuh masih biru biru gitu mapnya, belum pernah dijajal, dulu sih
pernah tapi pas masih kecil.
Senin, 1 Juni TS berangkat bersama Abram dan Maga ke
pertamini. Sesampainya di sana jam 7 dan kami langsung diarahkan ke TA
(Technical Area) Pertamini oleh HR. Sampai di TA langsung ke ruangan pak
manager, bapaknya miun. Di sana kami diberi sepatah dua patah kata pengarahan
tentang KP di pertamini. Selesai dari sana kami diundang untuk mengikuti café morning,
yaitu sebuah acara sharing antar pegawai tentang pekerjaan mereka baik yang
sudah dilakukan maupun yg sedang proses. Café morning menghabiskan waktu kurang
lebih 30 menit, dari situ barulah kami diberikan meja kerja masing-masing.
Baru mau duduk, kami langsung diajak untuk berkeliling untuk
berkenalan dengan semua pegawai yang ada di TA. TS tidak akan menyebutkan
satu-satu karena malas, jadi yang dijelaskan hanya bagian pentingnya saja. Kami
dikenalkan oleh mas Ivan (ET’07), dia alumni ITB sulit digambarkan orangnya
karena memang tidak ada spesifikasi yang mencolok pada dia, hanya saja dia
selalu bernyanyi jika sedang bekerja. Selanjutnya, Pak Agung (FT’01) alumni ITB
juga, dia adalah orang yang akan menjadi kepala mentor kami selama KP. Konon,
nantinya kami akan presentasi akhir di depan beliau. Mas Sam (FT’08) dia adalah
mentor kami, kalau ada kerjaan biasanya akan berhubungan sama dia
ujung-ujungnya. Orangnya TS akui tampan,
muda, berbakat, template ITB tapi putih (gak kayak fadelmuch), berani, kidal,
dan orang Bekasi. TS cukup kaget sejauh-jauhnya TS merantau ujung-ujungnya
bertemu orang Bekasi, hebat. Lanjut lagi, adapula mas Upi, bukan alumni ITB,
menurut saya dia adalah yang paling alay
disini, soalnya kalo pagi pas mau mulai kerja biasanya dia muter lagu alaynya
dengan kencang, terakhir saya dengar lagu yang diputar adalah Last Child ft
Giselle – Seluruh Nafas Ini. Ada juga mas Cahyo, yang saya ketahui Cuma 1, dia mirip gitaris Wali. Mas Ihnsan,
orangnya mirip Sutan Simatupang tapi rambutnya dibuat kayak wolverine, mpus lu
bayanginnya. Terakhir mbak Nina, kami akui dia mempunyai ayu yang paras, saat
kami dikenalkan dengan dia kami bertanya-tanya pada Tuhan, bidadari mana lagi
yang kau jatuhkan dari surga, Tuhan? Lebay sih, cuman aing akui dia lumayan
untuk dilihat di kantor.
Kau bidadari jatuh dari surga, dihadapanku…njir paling kiri mirip novan.
Setelah berkenalan, kami langsung diberikan tugas oleh mas
Ihnsan tentang maintenance trafo karena akhir-akhir ini trafo pertamini ada
yang suka mledak-mledak dengan deadline Jumat. Sayang sekali mas Ihnsan, tugas
yang anda berikan sudah kami selesaikan 2 jam setelah diberikan. Saat jam 2,
mbak nina pun mengikat rambutnya. Akhirnya, kami pulang jam 16.00 sesuai dengan
jam pulang kantor dan pulang dengan wajah tersenyum.
Hari 2 (2 Juni 2015)
Maga Miun beserta mas Sam pergi ke Jakarta untuk proyekan
sama ABB. Libur Waisak.
Hari 3 (3 Juni 2015)
Abram dan TS seperti biasa ngantor. Kami sampai di kantor
jam 7.15 tetapi yang kami lihat adalah kantor kosong. Kami kira masih waisak
ternyata memang orang-orang di sini datangnya jam 7.25. Karena tugas kami sudah
selesai dari kemarin sehingga yang kami lakukan adalah gabut dan berdiskusi “mau makan dimanakah kita hari ini?”
Sekitar jam 10, TS membuka ol.akademik dan ternyata nilai mulai bermunculan,
grup power mulai ribut, dan akhirnya TS memutuskan untuk bermain hp sambil
browsing sampai pulang. Tidak lupa jam 2 mbak nina mulai bosan dan akhirnya dia
pun browsing gajelay.
Hari 4 (4 Juni 2015)
Seperti biasa kami datang jam 7.00 dan kantor masih kosong.
Sebenarnya jam masuk kantor adalah jam 7, tetapi terdapat kompensasi sampai
7.30. Tetapi, TS tidak enak hati untuk datang jam 7.30 karena sang bapak
manager selalu sampai di kantor sebelum TS sampai di kantor, mpus lu manager lu
datang lebih pagi dari lu. Sampai jam 7.30 orang yang datang belum sampai ada
setengahnya. Biasanya 1 ruangan TA bisa memuat sekitar 24 orang, tetapi hari
ini yang datang hanya 7 orang (termasuk TS dan Abram). Setelah dilihat ternyata
banyak mengalami kekurangan karena banyak yang proyekan seperti mas Sam and the
gang, terus pak ihnsan and the gang yang pergi ke boyolali. Yang TS lihat
adalah si gitaris Wali yang giat bekerja. Nampaknya Wali
akhir-akhir ini jarang terlihat di TV karena gitarisnya sibuk bekerja.
Abram tidak sengaja menuju meja mas Sam melihat-lihat,
ternyata disana terdapat kertas informasi dasar tentang pegawai di TA. Di
sanalah kami mengetahui si mas Sam kelahiran kapan. Tapi Abram tidak
memanfaatkan dengan baik sarana ini. TS pun awalnya hanya melihat-lihat, tetapi
tidak disengaja TS menemukan nama Nina yang berujung akhirnya TS mengetahui
nama lengkap si mbak nina, kelahiran tahun berapa, sampai nomor telpon. Ya biasa
aja sih, cuman dari nama lengkap kan bisa ketauan tuh facebooknya apa, dll.
Ternyata si mbak Nina adalah anak asli Semarang dan kuliah di Undip TI’09. Mpus
cibur dah.
Akhirnya, TS dan Abram memutuskan untuk melakukan finishing pada tugas maintenance trafo. Tapia pa daya, yang
dilakukan adalah browsing gajelay. Jika dibuat perbandingan browsing gajelay :
tugas = 80 : 20. Hari itu pun berakhir.
Berita Jakarta:
Miun sama Maga kesulitan sama proyek ABB karena memang hal
baru sehingga mereka harus banyak belajar lagi. Dengar-dengar kemeja miun yang baru
dibeli dicibat orang. Namanya juga Jakarta un banyak aneh-anehnya, turun dari
metromini aja mesti kaki kiri.
Hari 5 (5 Juni 2015)
Kantor kosong, literally
kosong karena seluruh pegawai melakukan Tes Kebugaran Jasmani di GOR lupa
sehingga TS dan Abram gabut sampai jam setengah 10. Niatnya TS mau nonton dahsyat di kantor, apa daya bu
sekretaris (Bu Rini) sudah datang jadinya gak enakeun anak KP malah nonton TV.
Setengah 10 barulah bermunculan manusia-manusia pertamini. Ya ujung-ujungnya,
selesai olahraga, capek, gabut dah semua. Kelar dah. Pak Ihnsan tidak ada,
tugas tak jadi dikumpulkan, udah cibur, ciburial-dago. Hari Jumat hanya itu
saja ceritanya. Paling ceritanya, mbak Nina datang ke kantor memakai sandal jepit.
note : maaf belum ada foto, baru awal-awal ga enak udah motoin orang-orang
No comments:
Post a Comment