Sunday, May 31, 2015

BTS, BTS, BTS


Haii semuanyaa..

Mau cerita cerita dikit nih tentang KP kita semoga bisa jadi berkat bagi semuanya.
Di sini ada Awe, Warren, Zaki, dan Alvin dari Teknik Telekomunikasi 2012.
Nah, kita KP di tempat yg bukan perusahaan tapi di Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia yang di Jakarta, seneng seneng gimana gitu siih KP di kementerian sebenernya, soalnya kayak suasana yg beda gitu pasti dibanding di perusahaan.

Pertama kalinya niih nulis di blog, semoga enak dibaca yaak.. oh iya, kita bisa dapet disini gara gara ada kakak kelas telekomunikasi yg udah kerja disini, jadi dibantu gitu sama dia, asiik.

Siipp, langsung aja yaa, jadi kita itu ditaro nya di Divisi USO (Universal Service Obligation) atau Kewajiban Pelayanan Universal yang pokoknya tujuannya itu biar semua daerah dimanapun di Indonesia punya akses biar bisa teleponan, internetan dsb. Tidak hanya biar cuman dapat akses doang tapi juga biar merata semua daerahnya. Siipp yak, kalo ga ngerti, googling ajaa..

Lesson #1, selama ini operator provider telco kayak telkomsel, indosat, xl, 3, dsb membayar biaya yang namanya biaya USO sebesar 0,75% dari pendapatan kotor ke negara (beeh, matkul Ekonomi Bisnis Regulasi & Kebijakan Telekomunikasi). Skema nya gini, pemerintah daerah menyediakan lahan, operator bayar duit ke kementerian, kementerian mungkin tender buat kontraktor yg bikin tower BTS di daerah itu dari duit USO itu, setelah udah jadi semua baru operator masuk buat bikin jaringannya. Kalo salaah, nanti diupdate lagi yaak.

Jadi selama ini, pemerintah daerah di berbagai daerah di Indonesia mengajukan kayak form gitu buat bikin jaringan telekomunikasi di sana, banyakan sih daerahnya daerah daerah perbatasan sama daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) yang ngirim file file nya ke sini. Namun, selama ini sama kementerian ga pernah ditanggapin mungkin gara gara kebanyakan kerjaan atau gimana gituu (ini rahasia yaa). Jadi, ketika ada 4 orang KP di sini, apa yang dikerjakan ?? kerjaan yang ga dikerjain sama mereka itu.

Mentor kita harusnya Pak Marvels Situmorang, tapi dari awal KP sampe sekarang ga pernah ketemu sama beliau, jadi kita dilempar ke Bu Ida namanya, ibu nya baik banget. Waktu kita izin buat acara Teknik Telekomunikasi yaitu Telemotion *promositerus, ga ribet izinnya, ibunya baik pokoknya. Nah dari awal KP, udah diceritain tuh kerjaan kita bakal kayak gimana, sama katanya sih bakal diikutin dalam rapat rapat internal mereka atau bareng eksternal kayak operator sama bisa aja dibawa survey ke daerah daerah gitu tapi ini masih proses soalnya nunggu biar kita bisa dimasukin ke daftar akomodasi nya biar gratis jalan jalan nya.

Jadi proyeknya adalah intinya mereka mau ada software yang ketika diketik daerahnya, bakal ada tulisan tentang kelengkapan form form pengajuan dari Pemda, lokasi daerah, letak daerah, dsb. Hal ini kita sebut Mapping, jadi kita peta-in BTS BTS di daerah daerah tersebut. Tujuan akhirnya pokoknya kita bisa menilai nih, daerah ini layak ga buat dipasangin infrastruktur telekomunikasi, kalo mau dipasang pake BTS yang gimana, mau pake terestrial atau vsat, dsb. Nah, disini mungkin baru bakal kepake ilmu telkomnya *semogatidak soalnya kalo ga bisa, nanti di cap gimana gitu jadinya ITB.

Bingung kan pasti gimana caranyaa bikin software begituan, ga pernah tuh diajarin bikin software. Karena kita engineer, kita cari cara pintas deeh, jeng jengg, ketemu lah sama namanya Google Earth, makasih banget buat founder google earth. Jadi kita download Google Earthnya, tinggal kita tulis letak latitude langitudenya langsung ajaa kita bikin icon, selesai deeh.. Nah, tapi masalahnya ada 300 an data yang harus di input di google earth, alhasil jadinya begini, keliatan dikit soalnya ga di zoom..



Dibilang kerjaannya ngapain sekarang, yaa cuman input input in data nya ajaa ke google earth, gituu terus kerjaannya sekarang, mungkin setelah selesai ada kerjaan lain lagi.

Yang gw pribadi suka dari kerjaan ini adalah kerjaan kita itu dipake buat Indonesia looh, jadi kayak udah ngasih subangsih gitu buat negara kita. Kalo dari pemetaan ini dirasa pantas untuk dibangun, yaa dibangun nanti BTS di sana, kalo engga yaa engga dibangun. Jadi, nanti kalo kalian jalan jalan ke daerah kalimantan utara gitu ato ke maluku ato papua terus ngeliat BTS lagi dibangun atau udah dibangun, kalian bakal tau itu kerjaan siapa. beeehh. becandaa yaak.

Lesson #2, buat kalian yang bilang pemerintahan kita ga bener atau ga pernah memperhatikan rakyat atau daerah daerah pelosok, itu ga sepenuhnya bener yaak. Ternyata kementerian gitu punya prioritas nih apa ajaa yang harus dikerjain duluan, jadi mungkin belum dikerjain bukan ga dikerjain.

Oh iyaa, kita kerjanya di lantai 6 gedung kominfo jakarta, terus dikasih ruangan khusus gituu, dari jendela kita keliatan macetnya jakarta, monas, gedung gedung, dsb.

Lesson #3, ga tau bagus ato buruk, jadi disini kalo lagi nunggu lift misalnya, kalo ada Pejabat Tinggi pasti di salamin, selamat pagi pak, siang pak, silahkan duluan pak. Bagusnya sih, artinya sopan dan patuh kepada yang lebih tinggi, jeleknya mungkin membentuk mental bos-bawahan jadinya.

Lesson #4, kalo nanti kalian mau punya perusahaan, karpet lift nya diganti yaak tiap hari, jadi ada tulisan di karpet lift sesuai hari nya, emang sederhana sih tapi ga tau kenapa keren ajaa..

Gitu duluu yaak ceritanyaa, bingung mau ceritain apaa lagi, nanti pasti diupdate kok.. salam.. :)

Saturday, May 30, 2015

Tripatra United

Jadi gini.

Selasa, 26 Mei 2015
Setelah tertunda sehari karena meynard hari senin masih demo tubes sismik, akhirnya KP dimulai juga. Karier kape meynard, bebeb, boncan, budi, faza, dan wawan di tripatra dimulai dengan menunggu seorang bu ayu yang seharusnya memberikan pengarahan kepada kami pada jam setengah delapan pagi. Kami menunggu selama satu jam, satu jam sepuluh menit, satu jam dua puluh menit, satu jam tiga puluh menit, beliau tidak juga datang. Akhirnya kami berenam menyetujui bahwa jika hingga lima menit lagi bu ayu masih belum juga datang, kami akan inisiatif bergerak untuk mencari bu ayu sendiri.
Lima menit berlalu. Ternyata bu ayu belum tiba juga. Lalu bebeb berkata "lima menit lagi dah". Lalu kami pun menunggu lima menit lagi. Nggak jadi nyari bu ayu.
Tidak lama kemudian kami bertemu dengan once pak nasarudin. Dari dia, kami mengetahui bahwa ternyata pada hari ini bu ayu tidak masuk. Yaudah, akhirnya once pak nasarudin ini yang mengurus kami. Jadi kami berpindah ke suatu ruang rapat lalu once pak nasarudin menjelaskan tentang jam kerja di tripatra, absen, uang transport buat kami (50 ribu per hari), dll lalu meminta kami untuk menandatangani semacam surat kontrak kerja gitu. Setelah itu, dia pergi dulu dan kami diminta untuk menunggu dia kembali. Kami pun menunggu lagi.
Setelah kami menuggu hingga sekitar jam sepuluh, once pak nasarudin belum datang juga. Akhirnya, bebeb dan budi membuat kopi dulu. Baru saja kopinya selesai diaduk, eh once pak nasarudin datang. Akhirnya bebeb dan budi tidak jadi minum kopi.
Setelah once pak nasarudin datang, kami dibawa naik ke lantai atas untuk pendataan sidik jari. Jadi disini absennya pake sidik jari gitu.
Setelah sekitaran setengah jam disana dan kami berenam sidik jarinya sudah diambil, kami berenam diantarkan oleh once pak nasarudin ke gedung 3, yang ngurusin bagian electrical engineering untuk bertemu dengan pak johannes. Ternyata pak johannes nya lagi keluar. Jadi kami menunggu lagi. Cuma pindah tempat aja.
Setelah makan siang, akhirnya kami bertemu dengan pak johannes dan beliau menjelaskan bahwa bagian electrical yang ada di tripatra ini lebih banyak bergerak di bidangnya power. Jadi meynard, budi, dan boncan yang anak elektro rencananya bakal dipindahin ke yang bagian instrumen biar lebih sesuai kerjaannya. Beliau juga menjelaskan bahwa saat ini di tripatra lagi sepi proyek, jadi nggak banyak yang bisa kami kerjain juga. Setelah kami selesai berbincang-bincang dengan pak johannes, beliau mengijinkan kami untuk pulang. Yaudah, kami pulang.
Rencana kami untuk pulang agak sedikit terganggu karena kami mengalami kesulitan dengan scanner sidik jari yang ada di pintu keluar. Dari kami berenam, hanya bebeb dan boncan yang bisa keluar. Meynard, budi, wawan, dan faza tidak bisa keluar karena sidik jari kami tidak terbaca terbaca. Setelah sekitar 10 menit mencoba secara bergantian (dan masih tetap gagal semua), akhirnya ada seorang ob yang mau berbaik hati membantu kami keluar dengan menggunakan ID card miliknya. Akhirnya kami pun bisa pulang sekitar jam setengah dua siang.

Rabu, 27 Mei 2015
Hari ini kami memulai dengan langsung menunggu di gedung 3, di bagian electrical dari jam tujuh pagi seperti sebelumnya. Seperti sebelumnya juga, kami baru diurus sekitar jam sembilanan. Hari ini yang menangani kami bernama pak nopran. Pertama-tama beliau berkenalan dengan kami, lalu mengajak kami untuk berkenalan dengan karyawan-karyawan lainnya yang ada di bagian electrical. Setelah itu, kami berbincang-bincang dengan pak nopran dan beliau menjelaskan peran electrical engineer di tripatra. Lalu, beliau curhat tentang tripatra yang sepi proyekan semenjak harga minyak dunia turun tahun lalu, lalu tentang jurusan teknik elektro yang katanya biarpun kuliahnya lebih susah, pas udah kerja ntar gajinya lebih sedikit daripada anak-anak teknik lainnya macam teknik kimia, minyak, atau geodesi. Setelah itu, beliau mengirimkan manual tripatra yang isinya semacam guidance dalam mendesain sistem tenaga listrik gitu (power banget lah, meynard cuma ngerti dikit-dikit dari hasil kuliah STE). Beliau menugaskan kami untuk membacanya, maka membaca lah kami di laptop masing-masing.
Setelah sekitar satu jam, yang ternyata sangat tidak produktif karena kami hanya membuka file-nya dan baca sekilas dan nggak ngerti, tibalah jam makan siang. Menu hari ini, ayam panggang dan sup.
Selesai makan, kami melanjutkan pekerjaan kami membaca walaupun sedikit-sedikit diselingi dengan main hp dan ngobrol supaya tidak ketiduran. Tapi, pada akhirnya, meynard berhasil menyelesaikan tugas membaca meynard pada hari ini. Udah, gitu aja kape hari kedua ini.

Kamis, 28 Mei 2015
Sebagai bekal untuk menghadapi kegabutan kami hari ini, boncan bawa modem. Jadi hari ini kami kerjaannya internetan dari pagi sampai siang. Sekitar jam setengah dua belas, kami mendapatkan makan siang. Menu hari ini: ayam balado, sayur bayem, dan otak-otak. Selepas makan siang, bebeb dan budi bermain dota hingga waktunya pulang.

Jumat, 29 Mei 2015
Menunggu makan siang (internetan, dota, ngobrol, main hp) - makan siang (ayam goreng kremes, pecel, bihun) - menunggu pulang (internetan, dota, ngobrol, main hp, selfie).
Faza lagi nggak masuk, lagi nyari laptop baru di ratu plaza

Friday, May 29, 2015

First Blood

[KP BATAN minggu 1]

25 Mei 2015

Hari pertama memulai kp di batan. Kami (hakim, novan, ambon) berencana datang ke lokasi jam 8 tepat, namun karena satu dan lain hal ada satu orang yang terlambat. Setibanya disana kami segera mendatangi ruangan tu untuk menyelesaikan urusan administrasi. Setelah di oper sono-sini, tibalah kami di suatu ruangan. Disana kami diminta untuk mengerjakan tugas pendahuluan modul keselamatan kerja dan keselamatan terhadap radiasi. Seperti anak power umumnya kami menyelesaikan tugas dengan sedikit "cerdas" (setelah submit, kunci jawaban ditampilkan di layar, taulah kelanjutannya). Setelah tes selesai kami segera meninggalkan BATAN. Jam HME menunjukkan pukul 11.00

26 Mei 2015
Hari kedua kp tiba di BATAN tepat waktu. Langsung menemui pembimbing bernama Pak Sigit namun terjadi pergantian rencana. Kami diserahkan ke bawahannya bernama Mas Tio. Orangnya ramah dan antusias sekali. Budaya power sedikit ada ternyata di BATAN, tes awal. Dan layaknya pemain serie b, kami hanya manggut2 selama ditanyai oleh mas tio. Selepas tes awal kami diberikan buku literatur (karena alat ukur belum dipinjam) dan ditunjukkan ruangan untuk mahasiswa kp (foto yg di-post novan). Bukannya belajar kami melakukan hal lain. Hakim mengecek apakah wifi bisa dipakai online steam atau tidak, sementara ambon dan novan tidur. Ketika matahari sudah terik kami segera pulang daripada menghabiskan waktu untuk hal yg tidak produktif. Jam di HME menunjukkan pukul 13.00 (sebelum ke HME kami makan siang di kolgo)

27 Mei 2015
Hari ketiga kp, telat lagi datang ke BATAN. Alat ukur sudah tersedia, kami diajak langsung melakukan pengukuran. "Untung kalian datang, kalau kagak saya udah disuruh ke lapangan", ucap mas tio. Gedung E dan gedung F yang kami sambangi pertama kali. Gedung tersebut digunakan untuk penelitian bagian biologi dan metalurgi. Kapasitor bank terpasang di panel distribusi gedung e sementara di gedung f tidak. Apa hubungannya kalimat tersebut dengan cerita kami? Jadi tema yang diberikan pembimbing kepada kami adalah perhitungan kapasitor bank agar menaikkan efisiensi. Suspek pertama yang kita duga menurunkan faktor daya adalah pemanas dan blower, kenapa? Karena ada coil. Cukup. Setelah diukur ternyata faktor daya nya tidak terlalu jelek untuk panel pemanas sementara blower terbukti faktor daya nya sikik. Mas tio menyimpulkan bahwa pemanas tidak menggunakan coil tapi cem filamen lampu yang menghasilkan panas dari daya aktif. Pengukuran selesai karena sudah mau dzuhur. Kami menyempatkan shalat kemudian pulang. Jam HME menunjukkan pukul 13.30

28 Mei 2015
Tidak ada yang bisa kami laporkan. Sebagai anak HME kalian mestinya tahu kenapa. Jam HME menunjukkan pukul 12.30 saat kami pulang.

29 Mei 2015
Hari keempat kp. Kami sempat berdebat apakah datang pukul 08.30 atau 09.00 (karena di BATAN ada jadwal olahraga jam 8--nya). Keputusan akhir berangkat jam 9. Setibanya, kami melihat mas tio sedang bermain futsal dengan koleganya. Kami langsung saja menuju markas. Kami menunggu cukup lama, selama menunggu hakim mengolah data, ambon dan novan tidur. Jam 11 kami keluar dan bertemu mas tio. "Kalau di BATAN emang gini tiap jumat, ntar kita ambil data nya jam stgh 2 aja ya", kata mas tio. Kami segera meninggalkan BATAN dan menuju HME, kemudian shalat jumat di PDAM. Jam 2 kami kembali kesana, sesuai janji kami langsung mengambil data. Kali ini giliran gedung lab primer dan gedung g menjadi sasarannya. Di tengah proses pengukuran terjadi proses perdebatan yang cukup seru antara fasa ke fasa dengan fasa ke netral. Tidak perlu kami bahas disini karena sebenarnya kami juga tidak terlalu mengerti kesimpulannya. Setelah adzan ashar kami mengukur satu gedung lagi kemudian pulang. (Hari ini diakhiri dengan dua hal menarik, 1. Kami baru sadar membedakan beban lag dan lead, 2. Kami berhasil mengungkap suara bel misterius yang biasa terdengar sekitar jam 7 pagi dan jam 4 sore). Di HME kami bertemu Nyoman dan Victor, jam menunjukkan pukul 16.00 lebih sedikit.